Takut Ditembak Mati, Dua pelaku Pembunuhan Menyerahkan Diri

Takut Ditembak Mati, Dua pelaku Pembunuhan Menyerahkan Diri
Ilustrasi penusukan

Rabu lalu, pukul 05.10 WIB, korban datang. Di depan pintu kontrakan, dia memukuli dan mencekik tersangka. Korban menghunuskan parang yang dia bawa. Berusaha membela diri, tersangka merebut parang itu.

Dalam kondisi yang sudah gelap mata, tersangka lalu membacok korban hingga tewas. “Begitu sadar, saya langsung lari ke arah hutan,” ungkap tersangka.

Lantaran takut ditembak polisi, Rendi mendatangi rumah orangtuanya. Dia kemudian diantar untuk menyerahkan diri.

Kemarin (12/4), pukul 03.30 WIB, Nansir, 39, tersangka pembunuhan Ubet di ruas Jalinteng Sekayu-Lubuk Linggau wilayah Desa Bruge, Kecamatan Babat Toman, juga menyerah.

“Sebelumnya, saya sembunyi dalam hutan Desa Bruge,” katanya. Lantaran terus dikejar dan takut ditembak, duda itu akhirnya menyerahkan diri.

Ceritanya, korban punya utang Rp 12 juta. Utang itu biaya sewa mesin selama tiga tahun. Katanya, korban baru bayar Rp3 juta. Di hari kejadian, tersangka berusaha menagih utang itu ke rumah korban.

“Jawaban dia kasar. Ngajak berkelahi. Jadi, kami adu fisik dan saling tusuk,” kata tersangka.

Kanit Reskrim, Iptu Dedi Haryanto mengatakan, kedua tersangka yang menyerah memang terlibat kasus pembunuhan. “Keduanya terancam hukuman minimal tujuh tahun penjara,” pungkasnya. (yud/ce3)


Dua tersangka kasus pembunuhan terhadap rekan kerjanya di PT Artha Mulya Pratama, Firdaus, 25, akhirnya menyerahkan diri karena takut ditembak mati polisi.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News