Takut Seperti Megaupload, BTJunkie Pilih Mati Sendiri

Takut Seperti Megaupload, BTJunkie Pilih Mati Sendiri
Takut Seperti Megaupload, BTJunkie Pilih Mati Sendiri
SAN JOSE - Kecemasan pengelola situs berbagi file (file sharing) menyusul ditutupnya situs Megaupload oleh Departemen Kehakiman, Amerika Serikat pada 20 Januari lalu, mulai menunjukan puncaknya. Diperkirakan karena takut dijerat dengan tuduhan pelanggaran hak cipta, pengelola BTJunkie memilih mematikan servernya. Terhitung Minggu (5/2), tampilan depan situs penyedia indeks torrent tersebut hanya berupa ucapan perpisahan.

"Beginilah akhirnya. Keputusannya tak mudah, tapi kami memutuskan menutupnya secara sukarela. Kami sudah bertahun-tahun melayani Anda untuk saling berbagi, kini saatnya telah tiba," tulis pengelola BTJunkie, seperti dikutip dari slashgear, Senin (6/2).

Sejak hari itu, tampilan depan situs yang berdiri sejak Juni 2005 hanyalah tulisan tersebut dengan latar belakang warna biru tua. Tak disebutkan alasan kenapa situs torrent yang memiliki 4 juta torrent aktif dan per harinya bertambah 4.200 torrent ini mendadak ditutup.

Namun pembahasan RUU PIPA (Protect IP ACT) dan SOPA (Stop Online Piracy Act) diperkirakan menjadi alasan utama. PIPA dan SOPA disponsori oleh industri film dan rekaman yang merasa dirugikan oleh aktivitas file sharing seperti Megaupload atau jaringan bittorent yang menurut mereka merupakan pembajakan online.

SAN JOSE - Kecemasan pengelola situs berbagi file (file sharing) menyusul ditutupnya situs Megaupload oleh Departemen Kehakiman, Amerika Serikat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News