Taliban Berjanji Lindungi Hak Perempuan di Afghanistan, Ada yang Percaya?

Dalam konferensi pers pertama sejak menguasai ibukota Afghanistan, Taliban memberikan jaminan untuk menghormati hak-hak kaum perempuan "dalam batas-batas ajaran Islam".
Mereka mengatakan perempuan berhak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan, namun seperti apa kehidupan di bawah pemerintahan Taliban masih belum jelas.
Banyak perempuan Afghanistan menyatakan ketakutan akan kembalinya aturan hukum represif yang pernah diterapkan pemerintahan Taliban sebelumnya. Berbagai organisasi internasional juga telah menyatakan keprihatinan serupa.
"Taliban telah merenggut setiap harapan dari kaum perempuan Afghanistan," ujar aktivis hak-hak perempuan Hoda Raha yang dihubungi di Kabul.
"Kami kaum perempuan Afghanistan sangat bingung dengan apa yang terjadi di sini," katanya kepada ABC News.
"Bagaimana mungkin dunia bisa mempercayai Taliban, yang sangat bisa diketahui dari masa lalu mereka," ujarnya.
Baca Juga:
Juru bicara Taliban telah menepis kekhawatiran ini dan menyatakan mereka "mendukung hak-hak perempuan di bawah ketentuan hukum syariah".
Pernyataan ini memicu pertanyaan lebih lanjut, termasuk seberapa banyak perubahan pandangan Taliban terhadap hak-hak perempuan sejak kelompok ini tersingkir 20 tahun lalu.
Dalam konferensi pers pertama sejak menguasai ibukota Afghanistan, Taliban memberikan jaminan untuk menghormati hak-hak kaum perempuan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya