Taliban Berjanji Lindungi Hak Perempuan di Afghanistan, Ada yang Percaya?

Setelah pemerintahan Taliban berakhir pada tahun 2001, perempuan perlahan-lahan memperoleh beberapa hak dalam masyarakat Afghanistan, setidaknya di perkotaan.
Tapi masih jauh dari kesetaraan yang dicapai di negara-negara seperti Australia.
Jauh sebelum Taliban merebut kembali berbagai daerah, wanita seperti Raha giat mengkampanyekan hak untuk menggunakan nama sendiri di depan umum, daripada nama kerabat dekat laki-laki mereka.
Di pedesaan, banyak perempuan masih tetap tertutup, tidak berpendidikan dan sebagian besar kehidupannya terbatas pada rumah.
Di bawah Taliban, bahkan hak-hak minimal yang diperoleh perempuan dalam 20 tahun terakhir bisa terancam kembali.
"Apa yang kami saksikan di Afghanistan secara real time sangat menghancurkan dan memilukan," kata Susanne.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
Dalam konferensi pers pertama sejak menguasai ibukota Afghanistan, Taliban memberikan jaminan untuk menghormati hak-hak kaum perempuan
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya