Taman Safari Cisarua Punya Pabrik Kertas Berbahan Kotoran Gajah

Kualitas Produk Bergantung Rumput yang Dimakan

Taman Safari Cisarua Punya Pabrik Kertas Berbahan Kotoran Gajah
Contoh serat dari kotoran gajah yang sudah dibersihkan dan siap diolah menjadi kertas di pabrik di Poo Paper & Composting Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kab. Bogor. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Kertas produksi "pabrik" TSI tersebut sejauh ini baru dimanfaatkan untuk membuat undangan, amplop, block note, dan cenderamata berbahan dasar kertas. Kendati begitu, Retno sangat optimistis usaha pembuatan kertas dengan kotoran gajah itu memiliki prospek yang menjanjikan. Terutama bisa mendukung program nol sampah atau zero waste. "Ke depan, apa-apa harus didaur ulang," tegasnya.

 

Dari sisi ekonomi, Retno menambahkan, pembuatan kertas dari kotoran gajah itu berbiaya rendah. Apalagi, TSI tidak perlu mengeluarkan duit untuk membeli bahan baku. Selain itu, teknologi baru tersebut bisa mengurangi pembabatan kayu hutan untuk bahan baku kertas konvensional.

 

Sementara itu, menurut Kepala Divisi Kompos dan Kertas TSI Mukdor Kasani, tantangan terbesar pembuatan kertas dari kotoran gajah adalah ketika memasuki musim kemarau. Ketika musim kemarau, kualitas serat dalam kotoran gajah menurun. Sebab, pada musim itu, keberadaan rumput gajah sebagai makanan pokok binatang raksasa tersebut lumayan langka.

 

"Setelah diteliti, serat yang paling bagus adalah ketika gajah mendapat asupan makan yang cukup. Ketika kemarau, asupan itu berkurang," jelas pria yang sudah 23 tahun mengabdi di TSI Cisarua tersebut.

 

Kampanye nol sampah atau zero waste untuk menyelamatkan bumi terus digalakkan. Misalnya, yang dilakukan Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News