Tanggapi Ahok, Arya: Superholding BUMN Memang Ide Besar, tetapi..

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga ikut menanggapi komentar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal superholding BUMN.
Menurutnya, Kementerian BUMN sedang fokus memperbaiki supply chain atau rantai pasok di Indonesia melalui klasterisasi dan sub-holding, sebelum memikirkan ide superholding BUMN.
"Kami tidak mau buru-buru soal superholding, itu ide besar memang. Tetapi kami lihat dulu apakah ini efektif gak, sekarang ini kan masih sendiri-sendiri. Jadi masih jauh pemikiran mengenai superholding," ujar Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, hal yang penting bagi BUMN saat ini ialah memperbaiki rantai pasok dengan membentuk klaster dan subholding BUMN.
"Artinya suplai chain yang ada itu in line, makanya kami bentuk namanya klaster-klaster, ada juga subholding," katanya.
Saat ini, lanjut Arya, rantai pasok antara BUMN belum jalan dengan baik.
"Bagaimana kami mau buat superholding kalau belum jalan dengan baik," ucapnya.
Arya menyebutkan klaster pertanian untuk membangun rantai pasok dari hulu ke hilir antara BUMN satu dengan lainnya.
Stafsus Menteri BUMN menanggapi dengan gamblang terkait komentar Ahok mengenai ide besar superholding BUMN.
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung