Tangis Haru untuk Dokter dan Bidan yang Tewas Diterjang Kereta

Tangis Haru untuk Dokter dan Bidan yang Tewas Diterjang Kereta
Ilustrasi. FOTO: dok/jawapos group

Di kalangan sejawat, Hari juga dianggap sebagai orang berpenga- ruh. Baik di RSUD dr Soetomo maupun kampus Unair. 

Penilaian itu, salah satunya, diungkapkan Dr Agus Harianto SpA(K). Dia adalah partner kerja Hari di tim bedah kembar siam RSUD dr Soetomo. ”Selama menjadi kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak Unair dan anggota tim bedah kembar, almarhum memiliki watak tak kenal pamrih,” ujar Agus. 

Dokter berusia 65 tahun itu kemudian mengingat salah satu kenangan bersama Hari pada Sabtu pagi (9/4). Di salah satu ruangan aula RSUD dr Soetomo, Hari memberikan pidato terakhirnya di depan tiga perawat bayi pasca menyelesaikan masa studinya. ”Saya sangat sedih melepas kepergian mereka,” lanjut Agus, menirukan penuturan almarhum. 

Waktu itu Agus merasa ada sesuatu yang belum pernah dirasakannya. Belum pernah dilihatnya almarhum sesedih itu. ”Dan akhirnya seperti sekarang, kami yang melepaskan dan mengantarkannya,” ujar Agus sambil membenahi posisi kacamata yang miring. Dia lantas menghapus air mata yang keluar dari sela-sela kedua matanya siang itu. 

Keluarga menjadi pihak yang paling berduka atas kepergian Hari. Sang ibu, Soeli Rahajoe, kemarin terus berlinang air mata jika berbicara tentang anaknya itu. 

Apalagi, perempuan berusia 83 tahun itu menderita stroke sejak 2009. “Saya tak merasakan firasat apa pun,” ucap mantan kepala SMAN 5 yang kini lebih banyak terbaring di kamar rumahnya tersebut. 

Label ramah dan suka membantu  juga melekat pada Yurnalies. Istri dr Hari itu merupakan bidan di Puskesmas Jeruk, Lakarsatri. Tahun ini mantan ketua Ikatan Bidan Indonesia Ranting Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya itu berencana mengadakan program tabur bunga. Program yang mencoba mengupas kinerja bidan yang telah wafat. 

Bidan-bidan diajaknya untuk mengenang jasa-jasa mereka yang telah tiada dengan berziarah ke makam. Rencananya, program itu dilakukan pada 21 April nanti, bertepatan dengan Hari Kartini. Perempuan dalam dunia kesehatan memang sudah lama menjadi perhatian bidan yang akrab disapa Yuyun itu. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News