Tangkap Lagi Satu Orang
PHL Kasi Pelayanan
Kamis, 22 April 2010 – 03:07 WIB
Sebelum menjadi berkas ketetapan pajak tertunggak, sebuah berkas harus dibon dulu oleh Kasi Pemeriksa dari Kasi Pelayanan. "Hasil dari pemeriksaan itulah, kemudian muncul ketetapan pajak. Yang kemudian diserahkan lagi ke Kasi Pelayanan," kata Suhertanto, menguraikan jejaring mafianya.
Baca Juga:
Dari Kasi Pelayanan itulah bisa muncul tiga surat. Yang pertama adalah surat teguran pertama ke WP. Bila tidak diindahkan, muncul surat kedua yang diberi nama surat paksa. Isinya meminta WP melunasi pajak selambat-lambatnya 1 x 24 jam. Dan yang ketiga adalah surat sita yang di-filekan tersebut.
Nah, WP-WP yang menunggak banyak itulah yang menjadi sasaran mafia pajak oknum pajak tersebut. PT Mrd, misalnya. Perusahaan yang mempunyai tunggakan sebanyak Rp 800 juta tersebut Selasa (20/4) malam lalu diperiksa, dan mengakui semuanya. PT Mrd mengaku didatangi oleh tiga orang. Yakni, Kasi Penagihan KPP Rungkut Edwin, dan dua juru sitanya, Suhertanto dan Isk (diinisial karena masih buron, Red).
Kedua belah pihak tersebut kemudian bernegosiasi, dan keluarlah angka Rp 250 juta tersebut. Akhirnya, tunggakan pajak PT Mrd pun terselesaikan. Hanya, masih ada satu hal yang mengganjal, meski data di server database sudah aman. Yakni, berkas-berkas ketetapan pajak sebelumnya yang masih ada di Kasi Pelayanan. "Kan lucu, data di server sudah klir, tapi berkas ketetapan pajaknya masih ada tunggakan. Nanti bisa terlacak," paparnya.
SURABAYA - Satu demi satu jaringan mafia pajak oknum pajak dibekuk oleh Satreskrim Polwiltabes Surabaya. Setelah Suhertanto (KPP Karangpilang), Edwin
BERITA TERKAIT
- Baznas Basiz DKJ Membangun Puluhan Rumah Bagi Korban Kebakaran di Menteng RW 09 Jakarta Pusat
- IKN Terapkan Sistem Transportasi Cerdas dengan Prinsip Keberlanjutan
- Gempa Garut, Sejumlah Warga Luka-Luka, Bangunan Rusak
- Pascagempa di Garut, Jasa Marga Pastikan Tol Cipularang dan Padaleunyi Aman
- Sudah Lihat Rekaman CCTV, Keluarga Brigadir RA Menolak Autopsi
- Prakiraan Cuaca Riau 28 April 2024, BMKG Bilang Begini