Tanpa Pembatasan, China Rayakan Imlek Selama Sepekan

Tanpa Pembatasan, China Rayakan Imlek Selama Sepekan
Seorang anak berpose di antara lampion-lampion berbentuk kelinci di wilayah Xuan'en, Prefektur Otonom Etnis Tujia dan Miao Enshi, Provinsi Hubei, China tengah, Minggu (15/1/2023). Menjelang Tahun Baru Imlek, yang akan menandai dimulainya Tahun Kelinci, berbagai hiasan dan kerajinan tangan yang menampilkan gambar kelinci memenuhi jalanan untuk menambah kemeriahan perayaan tersebut. Foto: ANTARA FOTO/Xinhua/Song Wen/rwa.

Thailand, Singapura, dan Malaysia adalah beberapa negara tujuan populer bagi wisatawan China.

Reservasi tujuan ke negara-negara Asia Tenggara itu melonjak lebih dari 10 kali lipat dari tahun lalu, menurut data perusahaan perjalanan daring China, Trip.com Group Ltd.

Seorang pejabat perusahaan itu mengatakan bahwa para pelancong memilih negara-negara dengan kebijakan imigrasi yang "ramah" bagi warga China.

Jepang dulu mendapat banyak kunjungan dari wisatawan China sebelum pandemi.

Namun, jumlah wisatawan dari China turun 99 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi pada 2019 dan pemulihan pariwisata akan memakan waktu lebih lama, kata seorang pejabat industri perjalanan Jepang.

Jepang telah memperketat kontrol perbatasannya bagi para pengunjung dari China di tengah lonjakan kasus COVID di negara itu.

Saat ini, pengunjung dari China daratan diharuskan menunjukkan bukti hasil tes COVID-19 negatif yang dilakukan dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan.

Selain itu, semua pengunjung dari China daratan dan mereka yang telah mengunjungi negara itu dalam waktu tujuh hari sekarang diharuskan untuk menjalani tes antigen PCR atau tes lain dengan sensitivitas tinggi setibanya di Jepang,

Liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan di China dimulai pada Sabtu (21/1) tanpa pembatasan COVID setelah negara tersebut secara signifikan melonggarkan langkah

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News