Tantangan dan Harapan Program Makan Gratis Bergizi
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Kandidat Doktor Filsafat STF Driyarkara

Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu memastikan efektivitas program. Bagaimana program ini akan diimplementasikan agar anggaran yang besar tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Mekanisme yang jelas dan terukur dalam mengevaluasi keberhasilan program harus disiapkan sejak awal.
Selain itu, pengawasan menjadi kunci. Sistem pengawasan yang kuat dan transparan sangat diperlukan guna mencegah penyalahgunaan dana.
Laporan rutin dan keterlibatan masyarakat dalam pemantauan dapat menjadi solusi agar program ini berjalan sesuai rencana.
Kedua, infrastruktur dan distribusi sungguh dirancang dan dipersiapkan dengan baik. Infrastruktur di banyak daerah terpencil masih menjadi tantangan besar.
Apakah pemerintah sudah siap dengan infrastruktur pendukung yang memadai untuk distribusi makanan bergizi ini? Tantangan logistik perlu diantisipasi dengan baik.
Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah juga sangat penting. Pemerintah daerah perlu dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program ini untuk memastikan bahwa bantuan makanan bergizi benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Ketiga, sumber dana dan defisit anggaran perlu dikaji secara mendalam. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun, dari mana sumber pendanaannya?
Program makan bergizi gratis akan dilaksanakan secara bertahap, untuk tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibrab di tahun 2025.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Pengamat: Manfaat Program MBG Besar, Harus Lanjut, Jangan Disetop
- Kornas Kawan Indonesia Minta Aparat Usut Sengkuni di Program MBG
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- 6 Bulan Prabowo-Gibran: 74 Persen Puas, tetapi Ekonomi Penuh Tantangan
- 6 Bulan Kabinet Prabowo-Gibran: Komunikasi Publik & Kontroversi Menteri Jadi Catatan