Tantangan Lebih Bagi Warga Indonesia yang Berpuasa di Tengah Panasnya Australia

"Tiga tahun pertama itu puasanya waktu musim dingin dan belum daylight saving," katanya.
"Jadi ini puasa pertama saya yang daylight saving dan panas."
'Daylight saving' terjadi di saat musim panas, saat waktu dimundurkan satu jam agar tetap memanfaatkan sinar matahari.
Ini berarti siang lebih panjang dan orang-orang akan terekspos kepada sinar matahari lebih lama.
"Kalau kita bandingkan dengan Indonesia, mungkin puasa sekitar 13 jam, kalau kita agak lebih lama," katanya.
"Tapi Alhamdulillah ya orang-orang kantor pun terbuka dan suportif dengan keyakinan saya ... mereka menyemangati."
Puasa di rumah sepanjang siang
Sementara itu, mahasiswi University of Adelaide, Nurul Nadjmie, akrab disapa Iyun mengaku baru beraktivitas di luar ruangan pada sore hari.
"Kelas saya kebetulan sore, jadi siangnya agak santai," kata Iyun.
Salah satu warga Indonesia mengaku hampir pingsan di hari pertama puasa di Adelaide, Australia Selatan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya