Tantangan Lebih Bagi Warga Indonesia yang Berpuasa di Tengah Panasnya Australia

Tantangan Lebih Bagi Warga Indonesia yang Berpuasa di Tengah Panasnya Australia
Adelaide mengalami tiga malam di atas 25 derajat Celsius. (Audience submitted: Elizabeth Williams)

"Tapi kalau istilahnya kayak, 'Ah enggak apa-apa, saya istirahat dulu, saya coba dulu' dan ternyata bisa, ya lebih baik."

Puasa paling menantang

Pengalaman Ryan berbeda dengan warga Indonesia lainnya di Adelaide, yaitu Nazira Andjani, akrab disapa Jani.

Jani bekerja sebagai business support officer di Adelaide Festival Centre dan menghabiskan waktu kerjanya di dalam ruangan ber-AC.

Tapi tetap saja ada tantangannya.

"Waktu hari pertama [Ramadan] walaupun saya bekerja di kantor ... saya harus commute [berangkat] dari rumah ke kantor naik bus," kata Jani.

"Itu sudah terasa panas banget."

Jani yang sudah empat tahun tinggal di Adelaide mengatakan puasa tahun ini adalah yang tersulit, karena jatuh setelah musim panas baru berakhir.

Australia memiliki 4 musim, yang satu musim bertahan tiga bulan. Musim panas di Australia dimulai Desember hingga Februari, tapi suhu di bulan Maret masih tinggi.  

Salah satu warga Indonesia mengaku hampir pingsan di hari pertama puasa di Adelaide, Australia Selatan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News