Tantangan untuk Penelanjang Halte Harmoni

Abdul Haji Talaohu *)

Tantangan untuk Penelanjang Halte Harmoni
Tantangan untuk Penelanjang Halte Harmoni

jpnn.com, JAKARTA - Senin pagi kemarin saya mendapat link berita "Copet Transjakarta dipajang dalam keadaan telanjang di halte J Harmoni". Disertai foto orang itu, ES, saat dia dalam keadaan telanjang sedang dipajang.

Saya marah bercampur sedih. Saya membatin seandainya saat kejadian saya ada disitu maka akan saya berikan uang secukupnya untuk orang tua itu. Saya ajak dia makan. Saya mau tahu apa yang mendorongnya harus mencuri?

ES sudah berunur 51 tahun. Bukan usia yang muda lagi. Ia ditelanjangi dan dipajang hanya memakai celana dalam dengan memikul papan bertuliskan "Saya Copet".

Hukuman sosial yang tidak berperikemanusiaan dengan cepat kita berikan. Padahal pernakah kita bertanya apa yang menyebabkan ia terpaksa mencuri. Bagaimana keluarganya dirumah.

Apakah mereka sudah makan. Atau mungkin HP itu ia curi untuk membayar biaya rumah sakit. Apalagi yang ia curi hanya handphone yang tidak lebih dari 2 atau 3 jutaan. Disini ada ketidakadilan yang menimpa ES.

Rasa kemanusiaan saya sangat tidak terima dengan perlakuan kalian saudara-saudaraku terhadap orang tua seperti ES karena saya yakin dia mencuri bukan untuk menimbun kekayaaan atau berpesta pora, bisa jadi ia terpaksa mencuri karena lapar atau kehabisan uang untuk pulang ke rumahnya.

Saya pahami bahwa mencuri itu tidak baik, tapi kita juga harus adil dalam membalas perbuatannya, cukup dengan membawanya ke kantor polisi terdekat.

Itu cara kita mengingatkan ES bahwa perbuatannya itu salah. Karena cara menelanjangi orang tua seperti itu terlalu keji jika dibandingkan dengan kadar perbuatannya.

Senin pagi kemarin saya mendapat link berita "Copet Transjakarta dipajang dalam keadaan telanjang di halte J Harmoni". Disertai foto orang itu, ES,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News