Target Tampung Dana Repatriasi Rp 5 T, BNI Sosialisasi ke UKM
jpnn.com - SURABAYA – Bank Negara Indonesia gencar melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak pribadi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank pelat merah itu menargetkan dapat menampung dana repatriasi amnesti pajak Rp 5 triliun hingga Maret tahun depan.
CEO BNI Kanwil Surabaya Risang Widoyoko menyatakan, hingga awal September, pihaknya baru menerima tebusan pajak Rp 7,6 miliar. Sementara itu, dana repatriasi yang diterima BNI hingga 31 Agustus mencapai Rp 200 miliar.
Uang tebusan pajak maupun repatriasi yang diterima bank minim. Sebab, wajib pajak masih berkonsultasi dengan konsultan pajak serta pengelola dana.
’’Kami harap bisa naik September ini. Sebab, periode pertama akan berakhir pada bulan ini,’’ kata Risang.
Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob T. Ananta mengakui, sosialisasi perlu digencarkan karena wajib pajak, petugas pajak, dan bank masih memiliki perbedaan pendapat mengenai berbagai masalah teknis ketentuan amnesti pajak.
Secara nasional, total dana tebusan amnesti pajak yang diterima BNI hingga kemarin mencapai Rp 3,68 triliun. Wajib pajak orang pribadi UMKM hanya menyumbang Rp 203 miliar.
Sedangkan tebusan Rp 8,73 miliar berasal dari wajib pajak badan UMKM. Mayoritas dana tebusan berasal dari wajib pajak orang pribadi non-UMKM, yakni Rp 3,01 triliun. Sisanya, Rp 460 miliar berasal dari wajib pajak badan non-UMKM.
BNI telah menyediakan sejumlah produk investasi untuk menampung aset repatriasi, terutama treasury dan wealth management. Dalam layanan treasury, terdapat produk deposito-on-call (DOC), money market account, dan institutional bond.
SURABAYA – Bank Negara Indonesia gencar melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak pribadi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif