Tarif RSBI Mahal, Kemdiknas akan Beli Lisensi

Tarif RSBI Mahal, Kemdiknas akan Beli Lisensi
Tarif RSBI Mahal, Kemdiknas akan Beli Lisensi
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh menegaskan bahwa pihaknya akan membeli lisensi akreditasi sekolah dasar dan menengah dari luar negeri yang berafiliasi dengan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Hal ini menurutnya terpaksa dilakukan, karena berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, penyebab mahalnya biaya pendidikan di RSBI adalah akibat sekolah membeli sendiri lisensi akreditasi dari luar negeri, contohnya dari Cambridge.

Mendiknas mengungkapkan hal itu ketika ditemui usai membuka ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (13/7). "Kita akan membeli sendiri lisensinya. Nanti akan kami sebarkan ke setiap RSBI," jelasnya.

Untuk diketahui, dalam pedoman penjaminan mutu sekolah bertaraf internasional yang ditetapkan Kemdiknas, RSBI disyaratkan untuk memiliki akreditasi tambahan dari badan akreditasi sekolah yang ada di salah satu negara Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Negara-negara dimaksud antara lain adalah Australia, Kanada, Denmark, Jepang, Jerman, Swedia, Inggris dan Selandia Baru.

Mendiknas menyampaikan pula, bahwa evaluasi Kemdiknas berikutnya ialah terkait proses rekrutmen siswa RSBI. Dikatakan M Nuh, direncanakan Juli ini akan rampung pemeriksaan anggarannya, sementara pada Agustus nanti diharapkan sudah ada regulasi baru mengenai RSBI. "RSBI ialah amanat dari UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sehingga masih harus ada di setiap provinsi," imbuh Mendiknas.

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh menegaskan bahwa pihaknya akan membeli lisensi akreditasi sekolah dasar dan menengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News