Tarik Banyak Investasi,Masih Butuh Tax Holiday
Rabu, 22 April 2009 – 09:12 WIB
JAKARTA - Pengampunan pajak atau tax holiday) diyakini masih menjadi instrumen efektif untuk menarik investasi. Fasilitas itu diharapkan bisa melengkapi kemudahan investasi lain.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) M. Luthfi mengatakan, insentif tax holiday sedang dicoba untuk diberlakukan pada industri pengilangan dan industri berbasis komoditas. Kajian soal ini tengah dibahas bersama antara BKPM, Kementerian BUMN, dan Departemen ESDM.
"Tax holiday bisa diibaratkan pemanis untuk investasi. Jadi, kemudahan lainnya ada kemudahan izin usaha, dan kebijakan-kebijakan yang disederhanakan," kata Luthfi di Jakarta Selasa (21/4).
Menurut Luthfi, selama ini penerimaan dari industri pengilangan masih rendah. Namun, industri turunannya (hilir) sangat dibutuhkan.
Dia menyebut, 42 sektor industri di hilir dapat menciptakan lebih dari 900 ribu tenaga kerja dari perdagangan atas sektor tersebut. Hingga saat ini Departemen Keuangan belum meloloskan usulan tax holiday itu. "Kita harus bicara dengan Depkeu saat setengah matang dan sudah ada angka-angkanya," kata Luthfi.
JAKARTA - Pengampunan pajak atau tax holiday) diyakini masih menjadi instrumen efektif untuk menarik investasi. Fasilitas itu diharapkan bisa
BERITA TERKAIT
- Memaknai Harkitnas, Nasabah PNM Mekaar Solok Siap Bangkitkan Produk Lokal
- BRI & Telkomsel Hadirkan Ekosistem Finansial dan Digital Bagi Karyawan
- Wamendag Jerry: Kebijakan Proteksi Idealnya untuk Industri yang Kompetitif
- Olahkarsa & GBC Indonesia Jalin Kerja sama Konsultasi dan Sertifikasi
- Apkasi Gelar Anugerah Jurnalistik 2024
- Direktur Manajemen Risiko PIS Bakal Perkuat Ekspansi & Pertumbuhan Bisnis