Tarik Total Brimob Dari Papua
Polisi Yang Dipanah Akhirnya Meninggal
Selasa, 06 Desember 2011 – 05:35 WIB
Hendardi menuturkan, nilai paling parah adalah pelanggaran HAM masa lalu yang hanya 1,4 poin. Sebenarnya, Setara sudah menduga kalau nilainya bakal mendapat buruk lantaran banyak kasus yang belum selesai. "Begitu juga dengan efek lain seperti lahirnya tahanan politik," imbuhnya.
Dia lantas menyebut saat ini ada lebih dari 100 tahanan politik di Papua dan 14 lainnya di Ambon. Beberapa tahanan itu berasal dari oknum yang mencoba mengibarkan bendera papua merdeka di depan presiden beberapa waktu lalu. "Semuanya dihukum diatas 10 tahun," urainya.
Hendardi menambahkan, nilai penyelesaian HAM akan terus memburuk kalau pemerintah tidak juga peka dengan kondisi di Papua. Bahwa apa yang dibutuhkan masyarakat Bumi Cendrawasih adalah tindakan politik, bukan represif. Terutama dengan cara peningakatan kesejahteraan supaya isu Papua tidak terus mengemuka.
Dia berharap agar pemerintah tidak "memelihara" konflik dan menyelesaikan semuanya secara utuh. Kalau tidak, konflik tersebut bisa meletus lagi dan memicu timbulnya konflik yang lebih besar. Itulah perlunya segera dilakukan perubahan beberapa peraturan perundangan supaya penyelesaian kasus HAM bisa tuntas.
JAKARTA - Mabes Polri kembali berduka. Nyawa Bripda Ridwan Napitupulu yang dipanah sekelompok orang saat perayaan HUT OPM 1 Desember lalu tak terselamatkan.
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran CPNS 2024: 5 Hari Dibuka, Sebegini Jumlah Peserta Pilih Instansi, Mengejutkan
- Selamat Jalan Prof Salim Said, Jenazah Dimakamkan di Liang Kubur Sang Ibu
- Anggap Cederai Rasa Keadilan, KMI Desak KPK Tinjau Ulang Kasus Korupsi Lucianty
- Ketua DPD RI Apresiasi PT SIG Tingkatkan Porsi TKDN Berbasis UKM Binaan
- Situasi Kondusif, Masyarakat Homeyo Intan Jaya Kembali dari Pengungsian
- Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah