Tayangan TV Ramadan Belum Proporsional

10 Hari Temukan 1.252 Kekerasan dan Adegan Cabul

Tayangan TV Ramadan Belum Proporsional
Tayangan TV Ramadan Belum Proporsional
Data tahun ini menyebutkan bahwa porsi terbesar pelanggaran tayangan televisi adalah terkait kekerasan fisik sejumlah 499 adegan (39,9 persen), psikis 487 (38,9 persen), mistik 44 (3,5 persen) dan mesum 222 (17,7 persen).

"Dalam konteks pendidikan publik, hasil pemantauan tayangan televisi di bulan Ramadan ini dapat dimaknai stasiun televisi belum maksimal dalam mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan masyarakat," kata Freddy.

Tolok ukur pemantauan televisi ini merujuk pada UU Penyiaran, UU Perlindungan Anak, dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Penyiaran KPI dan Etika Media, sementara waktu pemantauan dilakukan selama 10 hari, dari tanggal 12-21 agustus 2010 selama hari kerja dan akhir pekan. Waktu pemantauan adalah waktu berbuka puasa (16.00-17.00 WIB) dan waktu sahur (03.00-05.00 WIB). "Kedua periode itu dipilih karena jumlah penonton saat sahur meningkat 12 kali lipat (1.200 persen) dan 35 persen saat berbuka," kata Freddy.

Angka tersebut naik tajam dibandingkan dengan hasil pemantauan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2007, ditemukan 340 adegan kekerasan, mistik dan mesum, sementara tahun 2008 meningkat menjadi 802 adegan, namun tahun 2009 justru turun menjadi 425 adegan. (zul)

JAKARTA - Tayangan bertema kekerasan yang ditampilkan di media televisi masih sangat tinggi. Badan Informasi Publik (BIP) Kementerian Komunikasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News