TDL Indonesia Termurah se-Asia

TDL Indonesia Termurah se-Asia
TDL Indonesia Termurah se-Asia
JAKARTA - Pemerintah menilai kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dengan besaran rata-rata 10 persen pada 1 Juli lalu tidak akan terlalu membebani masyarakat. Apalagi, dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara, TDL di Indonesia terbilang paling murah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh mengatakan, TDL di Indonesia paling murah dibanding enam negara Asean lainnya. Meski begitu, biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi listrik masih sangat mahal. "Harus dipahami bahwa energi itu mahal, pemakaian bahan bakar primer sebagai pembentuk energi listrik seperti minyak dan batubara harganya semakin lama-semakin mahal," ujar Darwin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/7)

Berdasar data Kementerian ESDM, TDL rumah tangga di Indonesia rata-rata berkisar Rp 602 per kilowatthour (kWh). Sementara di negara tetangga seperti Thailand hanya sebesar Rp 782 per kWh, Malaysia Rp 829 per kWh, Vietnam Rp 848 per kWh. Namun tariff itu belum seberapa dibanding TDL rumah tangga di Filipina yang sebesar Rp 1.449 per kWh dan Singapura Rp 1.453 per kWh.

Menurut Darwin, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang baru saja dilakukan memiliki dua dimensi penting, yaitu yang mengukuur indikator bagi konsumen dan indikator bagi produsen. "Bagi konsumen tarif mengindikasikan bahwa energi itu mahal dimana untuk menghasilkan energi listrik melalui sebuah proses yang memakan biaya cukup besar utamanya adalah bahan bakar yang dipergunakan untuk menghasilkan listrik," tukasnya.

JAKARTA - Pemerintah menilai kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dengan besaran rata-rata 10 persen pada 1 Juli lalu tidak akan terlalu membebani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News