Teddy Garuda: Saat Ini Ada Pahlawan Kesiangan, Mendadak Tolak PT 20 Persen

Teddy Garuda: Saat Ini Ada Pahlawan Kesiangan, Mendadak Tolak PT 20 Persen
Teddy Gusnaidi merasa heran dengan beberapa pihak yang menolak Presidential Treshold (PT) 20 persen. Ilustrasi Foto/dok: Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi merasa heran dengan beberapa pihak yang menolak Presidential Treshold (PT) 20 persen.

Sebab, kata dia, beberapa kelompok yang menolak sebenarnya kubu yang dahulu membuat, menyetujui, sampai mendukung ketentuan tersebut.

"Sekarang, atas nama rakyat, mereka mendadak anti-Presidential Threshold. Jadi, sebenarnya keinginan rakyat itu yang mana," ujar Teddy melalui keterangan persnya, Selasa (12/7).

Pria yang juga berstatus Jubir Partai Garuda itu mengingatkan bahwa ketentuan PT 20 persen yang bukan aturan haram itu, tidak dibuat Mahkamah Konstitusi (MK) atau Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Namun, dibuat oleh kelompok yang sekarang ini mendadak menjadi pahlawan kesiangan, mendadak menolak PT, menyalahkan MK, Jokowi, dan oligarki. Ini drama busuk yang sedang dipertontonkan," kritik Teddy.

Dia kemudian menyadari bahwa saat ini menjadi tren di kalangan penolak PT 20 persen menuduh oligarki bermain, terutama uji materi terhadap ketentuan itu ditolak MK.

"Kalau begitu, karena mereka dulu yang menginginkan PT karena mereka yang membuat dan menyetujui, artinya merekalah kaum oligarki. Jadi, ibarat maling teriak maling," ungkap Teddy.

Dia mengatakan ada tren pula di kalangan penolak PT 20 persen dengan menyalahkan MK ketika ketentuan itu ditolak dalam uji materi.

Teddy Gusnaidi merasa heran dengan beberapa pihak yang menolak Presidential Treshold (PT) 20 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News