TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata

TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata
Peter Barahama ditemui di Amaris Hotel, Tangerang. Foto: Surya Kawung/Manado Post/JPG

Waktu itu kapal mereka diarahkan ke bagian timur, ke daerah sekitar Kepulauan Tawi-Tawi. Sekira beberapa jam kemudian tongkang disuruh lepas. 

Sebab, rencananya mau melepas jangkar dari tongkang. Tapi, tidak diizinkan pembajak. Karena dinilai memakan waktu yang lama. “Pikir mereka, nanti jika kelamaan, akan terdeteksi pemerintah, dan patroli keamanan laut,” jelasnya.

Sampai di bagian utara Tawi-Tawi sekira pukul 01.00 dini hari. Datang lagi perahu lainnya. Berjumlah tiga perahu. Total ada lima perahu yang akan membawa 10 anak buah kapal (ABK) Brahma 12. Ditambah tiga orang perompak. Jumlah 11 orang pembajak.

Dari situ, kapal diberhentikan. Dan awak Kapal Brahma 12 disuruh naik ke perahu yang dibawa kelompok Abu Sayyaf. Mereka dibagi beberapa orang untuk menumpangi lima perahu itu.

Akhirnya, dibawalah mereka ke pulau kecil sekira pukul 04.00 subuh. Dan menunggu di situ. Sambil para teroris memantau lingkungan laut sekitar.

Setelah dirasa aman, katanya lagi, mereka bersama kami melanjutkan perjalanan pada pukul 08.00. Hingga tiba di sebuah tempat yang diakui Julian tidak tahu persis nama pulau itu. Tiba di pulau itu sekira pukul 13.30.

“Perjalanannya lumayan jauh. Karena berangkat dari pagi dan siangnya baru tiba,” terangnya yang saat itu memakai kaos hitam.

Mereka turun di pulau itu. Dan dijemput sebuah truk. Bersama sekumpulan anggota Abu Sayyaf. “Mereka memakai penutup wajah. Semuanya membawa senjata. Sehingga kami takutnya minta ampun,” ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News