TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata

TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata
Peter Barahama ditemui di Amaris Hotel, Tangerang. Foto: Surya Kawung/Manado Post/JPG

Akhirnya dari situ, sandera langsung dibawa pakai truk. Diakuinya, ada juga yang pakai motor dan berjalan kaki. Sekira dua jam lebih dibawa masuk ke dalam hutan. Dan di situlah mereka tidur. Hanya beralaskan tanah. Dan beratapkan langit. “Jika hujan, maka kehujanan. Jika panas, maka kepanasan,” akunya.

Soal makanan, imbuhnya, mereka diberi makan nasi dan ikan. Terkadang makan nasi dan mi instan. Ataupun hanya mi instan yang dimakan mentah. Dan mereka diberi makan tidak menentu. 

Dikatakannya, ada yang tiga kali sehari, dua kali sehari, satu kali sehari, bahkan pernah sehari tidak makan. “Tergantung jarak dari penyuplai makanan. Bahkan hanya buah dan daun yang tumbuh di hutan,” tambahnya.

Julian menyebut, mereka selalu berpindah tempat. Tatkala terdengar informasi, ada tentara Filipina yang mendekat. “Kami tidak tahu lagi berapa kali pindah tempat. Pokoknya, setiap ada yang mencurigakan, langsung bergeser ke lokasi lain,” sebutnya.

Kegiatan setiap hari, kata Julian, mereka hanya melihat para kelompok teroris ini terus mengadakan negosiasi dengan pihak perusahaan. Melalui informan mereka. Dan mereka terus diberitahu, setiap ada kabar terbaru. Diakuinya, kelompok Abu Sayyaf terbagi beberapa faksi (grup).

“Puji Tuhan, kami tidak pernah disiksa. Memang semua itu karena kebaikan Tuhan,” cetusnya sembari menambahkan, sekira 20 sampai 30 orang yang menjaga mereka.

Julian mengaku bersyukur. Kata mereka tidak jatuh di tangan faksi lain. Yang bisa saja katanya, melakukan tindak kekerasan.

Untuk umur para teroris, Julian mengaku hanya bisa mendeteksi lewat suara. Karena wajah tertutup. Hanya mata yang kelihatan. “Menurut saya, banyak dari mereka yang masih muda,” tambahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News