Tegas, Gubernur Bali Mau Sikat Bisnis Ilegal Mafia Tiongkok

Tegas, Gubernur Bali Mau Sikat Bisnis Ilegal Mafia Tiongkok
Gubernur Bali I Wayan Koster. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Bali I Wayan Koster menunjukkan ketegasannya terkait maraknya toko milik warga negara Tiongkok yang beroperasi secara ilegal di daerahnya. Menurut Koster, semua praktik usaha yang menyalahi aturan harus ditindak.

Koster mengatakan, permasalahan yang terjadi selama ini adalah adanya tindakan melanggar hukum yang dilakukan beberapa toko Tiongkok. Karena itu, mantan legislator PDI Perjuangan tersebut meminta kepada bupati/wali kota se-Bali untuk segera menertibkan usaha akomodasi, perjalanan wisata maupun perdagangan yang melakukan praktik tidak sehat dan melanggar peraturan perundang-undangan.

"Terhadap jenis-jenis usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan agar dilakukan tindakan penutupan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucap Koster seperti diberitakan Radar Bali edisi Senin (19/11). Baca juga: Wagub Bali Pergoki Modus Curang Wisata Murah ala Tiongkok

Selain itu, Koster juga meminta para pemangku kepentingan terkait pariwisata bisa kompak bemi merujudkan kepariwisataan yang berkualitas di Bali. Menurutnya, asosiasi pengusaha pariwisata yang ada saat ini harus ikut berkontribusi agar permasalahan serupa tidak terulang lagi.

Silakan baca: Toko Tiongkok Dirazia, Tak Satu pun Jual Produk Indonesia

“Asosiasi yang ada sangat berperan demi terwujudnya pariwisata yang berkualitas. Saat ini, ibaratnya kita hanya mendapatkan sampahnya saja. Jadi kalau ada yang bermain, tindak tegas saja," ujarnya. Baca:

Sebelumnya aparat dan pelaku usaha di Bali mengendus praktik mafia dalam usaha perdagangan milik WN Tiongkok. Selain itu, ada praktik tak sehat dengan menjual paket wisata ke Bali di Tiongkok secara murah.(rb/feb/mus/JPR)


Gubernur Bali I Wayan Koster menunjukkan ketegasannya terkait maraknya toko milik warga negara Tiongkok yang beroperasi secara ilegal di daerahnya.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News