Tegas, Pj Gubernur Babel Bakal Tindak ASN yang Berpolitik Praktis dan tidak Netral

jpnn.com - PANGKALPINANG - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin memberikan peringatan tegas kepada seluruh aparatur sipil negara atau ASN di Babel.
Dia memastikan akan menindak tegas ASN yang terlibat politik praktis atau menjadi tim sukses salah satu partai politik maupun calon kepala daerah pada Pemilu 2024.
"Tahun ini dan tahun depan akan sibuk dengan kegiatan politik, saya pesan ASN tidak boleh berpolitik praktis," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Rabu (4/1).
Dia menjelaskan bahwa ASN ASN harus tetap berposisi netral dan tidak boleh berpolitik praktis. Sebab, dia menegaskan, politik ASN adalah politik negara.
"Apa garis negara itulah yang dikerjakan, tidak boleh berpihak kepada salah satu kelompok, partai, apalagi secara aktif ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang sudah tidak sepantasnya ASN terlibat," ujarnya.
Dia menyebut sebagaimana diatur dalam bagian penelasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, maka ASN yang profesional senantiasa mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
"ASN harus bisa bersikap profesional, melayani masyarakat dengan baik, meningkatkan pelayanan publik sambil membenahi kegiatan administrasi, dan jangan berpolitik praktis," ungkapnya.
Ridwan mengajak ASN jangan ragu menolak pemberian yang tidak sah untuk melaksanakan kegiatan yang tak sesuai.
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin memberikan peringatan tegas kepada seluruh aparatur sipil negara atau ASN di Babel.
- Gerakan Rakyat Gandeng BEM UIN Jakarta dan Unindra Bahas Revisi UU ASN
- Pramono Wajibkan ASN DKI Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Laporan Pakai Swafoto
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Honorer Gagal Tes PPPK Tahap 2, RPP Turunan UU ASN Harus Mengakomodasi, Begini Penjelasan BKN
- Rapelan TPP ASN Segera Cair, Alhamdulillah
- 4.000 ASN Rejang Lebong segera Terima TPP, Anggaran Sudah Disiapkan
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan