Tegaskan Tidak ada Program PTN Filial di Daerah

Sebagai Gantinya Kemendikbud Izinkan Kampus Di Luar Domisili

Tegaskan Tidak ada Program PTN Filial di Daerah
Tegaskan Tidak ada Program PTN Filial di Daerah

jpnn.com - JAKARTA - Angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini masih rendah. Muncul wacana membangun cabang-cabang kampus negeri di daerah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tidak ada program filial atau kelas jauh. Tetapi yang berlaku adalah kampus di luar domisili.

 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso menegaskan bahwa Kemendikbud tidak pernah membuka pendirian PTN di daerah dalam bentuk program filial.

"Filial itu tidak ada," tegasnya di Jakarta kemarin. Untuk memperluas akses pendidikan tinggi, bisa menjalankan skema pendirian kampus di luar domisili.
 
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Idrus A. Paturussi menuturkan, memang benar tidak ada program filial itu. Tetampi rektor Universitas Hasanuddin Makassar itu menuturkan, untuk membuka akses pendidikan tinggi, PTN bisa menjalankan kampus di luar domisili.
 
Idrus mengatakan kampus di luar domisili itu berbeda dengan kelas jauh. "Kalau kelas jauh itu jelas dilarang. Ijazah lulusannya tidak diakui," ujarnya. Tetapi tidak demikian dengan kuliah di kampus luar domisili. Menurut Idrus kuliah di kampus luar domisili diakui Kemendikbud dan ijazahnya sah.
 
Menurut Idrus saat ini masih belum banyak PTN yang mendirikan kelas di luar domisili. Padahal upaya itu bisa juga untuk memperbanyak tingkat angka partisipasi pendidikan tinggi. Terutama jika kampus di luar domisili itu dibangun di daerah-daerah yang sama sekali tidak ada lembaga perguruan tingginya.
 
Tetapi jika kampus di luar domisili itu didirikan di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, justru terkesan tidak berniat memperluas akses pendidikan. Tetapi lebih condong komersial.
 
Idrus menegaskan bahwa legalitas kelas di luar domisili itu sama dengan kelas induknya. Untuk urusan akreditasi juga mengacu pada kampus induknya.

Dia mencontohkan prodi Hubungan Internasional (HI) di kampus induk telah terakreditasi A, maka otomatis akreditasi di kampus luar domisili untuk prodi yang sama juga A. Dia mengatakan tantangan membuka kelas di luar domisili adalah, menjaga kualitas sama dengan kampus induknya. (wan)


JAKARTA - Angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini masih rendah. Muncul wacana membangun cabang-cabang kampus negeri di daerah. Kementerian Pendidikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News