Teh Arab Mengandung Narkoba, BNN Intens Pantau Puncak Bogor

Teh Arab Mengandung Narkoba, BNN Intens Pantau Puncak Bogor
Kepala BNN Budi Waseso. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, KUTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan pihaknya terus memantau wilayah Puncak Bogor.

Pasalnya, mereka mengendus keberadaan teh arab atau khat, tanaman yang mengandung zat katinon, atau narkoba golongan 1, di selatan Kabupaten Bogor itu.

"Masih banyak yang menanam "teh arab" di sana (Puncak),” ujar Budi Waseso seperti dilansir Radar Bogor (Jawa Pos Group) hari ini.

Buwas -begitu sapaaan akrabnya- mengatakan, tanaman yang semula disebut teh arab ini mulai naik daun di 2013, setelah peristiwa penggerebekan artis Rafi Ahmad.

Dari hasil uji laboratorium, khat kuat mengandung katinon. Tanaman ini jika dikonsumsi lewat dari 48 jam maka masuk dalam Narkotika Golongan III untuk katina.

“Katinonaa dan katina memiliki efek stimulan seperti timbulnya euphoria, hiperaktif, tidak mengantuk dan tidak menimbulkan rasa lapar,” kata Buwas.

Mantan Kabareskrim Polri ini menambahkan, jika dulu pada kasus Rafi Ahmad belum jelas aturannya, sekarang sudah ada aturan jelas yang memuat sanksi pengguna dan pengedar khat. Karena itulah BNN terus memantau wilayah Kabupaten Bogor yang diketahui tempat budidaya tanaman tersebut.

“Saat ini ditemukan 60 jenis narkoba baru dan akan terus berkembang. Baru 43 jenis yang sudah diatur dalam Permenkes no 2 tahun 2017," ujar mantan Kapolda Gorontalo ini.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan pihaknya terus memantau wilayah Puncak Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News