Tekanan Ekonomi Global ke Indonesia Tidak Berdampak Besar

Tekanan Ekonomi Global ke Indonesia Tidak Berdampak Besar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/BPKM Balil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang di sela-sela KTT G20 2022 di Bali beberapa waktu lalu. Foto: Kemenko Perekonomian

Menurut Faisal, perekonomian Indonesia disokong oleh ekonomi domestik. Konsumsi dalam negeri masih bagus.

Oleh karena itu, tekanan global tidak banyak mereduksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski tetap berpengaruh.

“Karena sedikit banyaknya kita ada juga terpengaruh oleh ekonomi global dan dan ini berpengaruhnya lewat perdagangan, lewat investasi, dan lain-lainnya,” tegas Faisal.

Faisal mengatakan ketergantungan Indonesia terhadap perekonomian global tidak sebesar negara-negara lain, sehingga dampak perlambatan ekonomi global lebih besar di negara-negara lain yang punya pasar lebih kecil dan terintegrasi dengan ekonomi global lebih besar lewat perdagangan.

Indonesia itu pasar dalam negerinya besar dan integrasi ke globalnya itu tidak sebesar negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, apalagi Singapura. Makanya daya tekannya tidak sebesar mereka, sehingga pelambatanya juga tidak sebesar mereka,” pungkas Faisal.

Jaga Cadangan Devisa

Analisis DCFX Lukman Leong menyarankan pemerintah perlu menjaga cadangan devisa karena tahun depan mata uang dollar Amerika akan menjadi ‘safe haven’ jika terjadi perlambatan ekonomi.

“Cadangan devisa sangat penting, begitu pula dengan investasi asing," kata Lukman, Jumat (9/12).

Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan tekanan global tidak banyak mereduksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski tetap berpengaruh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News