Teken Kontrak dengan EPC, Pupuk Kaltim Siap Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia

Dia menyebut pabrik ini siap menjadi pelopor dalam industri soda ash di Indonesia.
“Keberadaan pabrik soda ash ini sangatlah penting, karena saat ini kebutuhan soda ash dan amonium klorida Indonesia masih bergantung pada impor dan volumenya terus meningkat tiap tahun. Dengan begitu, pabrik ini akan menjadi pionir di industri petrokimia,” dalam sambutannya pada acara penandatanganan kontrak EPC," jelas Rahmad.
Pabrik itu rencanaya bakal dibangun di lahan seluas 16 hektar di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik ditargetkan akan melakukan fase uji coba produksi pada kuartal III 2027 serta mulai berproduksi secara komersial pada akhir tahun 2027.
Pada kesempatan yang sama, President Director PT TCC Indonesia Branch Tian Tao mengatakan berbekal pengalaman dan keahlian di bidang teknik dan konstruksi yang terintegrasi, perusahaannya berkomitmen untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal, dengan standar keselamatan, kualitas, dan keberlanjutan tertinggi.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi beserta jajaran, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Budi Wahju Soesilo beserta jajaran, President Director PT TCC Indonesia Branch Tian Tao beserta jajaran, President
Director PT Enviromate Technology International Suriyanto beserta jajaran.(jpnn)
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) siap membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Sepulang dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog & Pupuk Indonesia, Alhamdulillah
- Posko Arus Balik Pupuk Kaltim, Bantu Perjalanan Pemudik Kembali ke Perantauan
- Pupuk Kaltim Buka Posko Mudik BUMN di Bandara Sepinggan
- Pupuk Kaltim Fasilitasi Ratusan Pemudik Asal Bontang & Samarinda ke Kampung Halaman
- Berkah Ramadan, Petrokimia Gresik Blusukan hingga Gelontorkan Bantuan Rp 2 Miliar