Motor

Teknologi MotoGP Belum Sukses Katrol Jualan Honda CBR250RR

Teknologi MotoGP Belum Sukses Katrol Jualan Honda CBR250RR
Honda CBR250RR. (Foto: Honda/Jpnn)

jpnn.com, JAKARTA - Setelah kedatangan Honda CBR250RR, persaingan di segmen motor sport full fairing berkubikasi 250 cc terlihat semakin panas.

Kendati tren saat ini mulai mengarah ke skuter matik (skutik), tapi segmen sport fairing 250 cc tetap memiliki pangsa pasar tersendiri terutama pehobi. Atau pasar motor berkubikasi di atas 150 cc kurang lebih 9,8 persen dari total pasar nasional.

Jika dilihat, di segmen tersebut dihuni tiga pemain dari pabrikan kuat, yakni Kawasaki Ninja 250, Yamaha YZF-R25 dan Honda CBR250RR. Ninja menjadi pemain senior dan CBR250RR adalah pendatang belakangan dengan segudang teknologi canggih.

Gaung teknologi yang mengadopsi MotoGP di Honda CBR250RR diharapkan PT Honda Prospect Motor (HPM) bisa memetik buah manis, pasalnya mereka mengklaim itu satu level lebih tinggi dari para pesaing.

Sayangnya, jauh panggang dari api. Diolah dari data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan Honda CBR250RR tak kunjung bisa mengungguli lawan-lawannya layaknya klaim teknologi yang ia usung.

Terhitung dari Januari hingga Juni 2018, Honda CBR250RR hanya terdistribusi (wholesale) sebanyak 1.307 unit. Rinciannya pada Januari sebanyak 307 unit, Februari 201 unit, Maret 223 unit, April 390 unit, Mei 107 unit dan Juni 79 unit.

Sementara itu, Kawasaki Ninja 250 yang pada akhir tahun lalu membenahi tampilannya semakin segar langsung bisa mengembalikan pangsa pasar 250 cc yang sempat mereka pegang.

Periode sama, Ninja 250 meraih total distribusi sebanyak 6,121 unit dengan rincian Januari 890 unit, Februari 2,188 unit, Maret 2,687 unit, April 49 unit, Mei 216 unit dan Juni 91 unit.

Setelah kedatangan Honda CBR250RR, persaingan di segmen motor sport full fairing berkubikasi 250 cc terlihat semakin panas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News