Telkom Sewa Satelit Lain

Telkom Sewa Satelit Lain
Telkom Sewa Satelit Lain
Untuk persiapan berapa banyak tambahan transponder yang akan disewa, Slamet belum bisa menyebutkan. Meski demikian, pihaknya memastikan setiap operator satelit sudah menyiapkan jika Telkom akan meminta tambahan transponder. "Sembari menunggu satelit baru, kami sudah siapkan investasi untuk transponder. Yakni sekitar USD 1 juta per tahun per transponder," terangnya.

Dia melanjutkan, satelit baru pengganti Telkom-3 harus menunggu paling tidak dua tahun. "Kami masih belum memutuskan kapan akan pesan, dan apakah tetap di produsen yang sama," jelasnya. Seperti diwartakan, Satelit Telkom-3 (T-3) yang diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, Senin (6/8) waktu Rusia, dinyatakan gagal orbit dalam tahapan Briz-M. Tahapan Briz-M merupakan proses pelepasan tanki bahan bakar diikuti relokasi instrumen pengarahan dari komando pusat dalam rangka menghindari goncangan.

Berdasar data, uang pertanggungan asuransi satelit Telkom-3 senilai USD 185,3 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. Telkom mengasuransikan peluncuran satelit itu dengan premi Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar. Satelit Telkom-3 tersebut diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Sedangkan Jasindo melakukan reasuransi satelit Telkom-3 tersebut kepada PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Indonesia, PT Tugu Reasuransi, dan PT Reasuransi Nasional Indonesia, serta lembaga reasuransi asing lainnya. (gal/gen/oki)

JAKARTA - Peristiwa gagal orbit Satelit Telkom-3, milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk akhirnya menemui titik terang. Keterangan resmi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News