Tempat Mencuci Liver Itu Mirip Meja Pencuci Piring

Tempat Mencuci Liver Itu Mirip Meja Pencuci Piring
AMATI - Resipien yang sudah anhepatic, ditinggal sendirian bersama tim RSUD dr Soetomo Surabaya. Foto: Nany Wijaya/Jawa Pos.
Karena para dokter dan perawatnya tidak tegang, mereka tidak terganggu oleh kehadiran kami yang berjumlah 12 orang dan selalu ingin tahu apa saja yang ada dan terjadi di situ. Termasuk obat, alat, dan cairan yang dipakai. Padahal, kamar operasinya tidak besar, hanya sekitar 6x8 meter.

Dan karena itu, anggota tim Surabaya bisa riwa-riwi sesukanya. Dari ruang resipien ke ruang donor, balik lagi ke resipien, lantas ke donor lagi, dan kembali ke resipien.

Bukan hanya itu. Kami juga boleh mengabadikan apa saja yang kami mau, asal bukan wajah donor dan resipien. Akses itu tentu seperti angin surga bagi dr Hanindito SpAn (KIC) yang ahli anestesi, dr Vicky Sumarki SpB (KBD) yang ahli bedah digestif (perut), dr Heroe Soebroto SpBTKV yang ahli bedah vaskuler, serta perawat bedah Choirul Anam. Dengan begitu, mereka bisa memotret dan memvideokan semua.

Selain memotret, selama di kamar operasi kami boleh berdiskusi dengan para senior dan direktur transplantasi liver. Kesempatan itu juga tak disia-siakan oleh tim Surabaya. Di antara yang pernah mereka ajak diskusi di ruang operasi adalah dr Shen Zhongyang (Presdir), dr Deng Yonglin (Direktur), dr Zhu Zhijun (Direktur), dr Pan Cheng (Direktur), dr Du Hongyin (Direktur), dr Zhang Jian Jun (Wakil Direktur), dan dr Yu Wenli (Wakil Direktur). Mereka semua ahli bedah, kecuali dr Du dan dr Yu.

Bayangan banyak orang - kecuali mungkin ahli bedah - tentang ruang transplantasi organ pastilah sebuah kamar operasi yang besar, menegangkan, dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News