Temuan Pemantau Asing, Intimidasi Merata di Aceh
Kamis, 12 April 2012 – 07:49 WIB
Dibeberapa tempat yang mereka amati, ada beberapa pemilih yang mendapatkan undangan, tetapi oleh petugas KPPS tidak diperiksa kembali, apakah masyarakat yang datang ke TPS terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau tidak. Surat suara yang tidak terpakai, harusnya bisa dibatalkan sebelum penghitungn dilakukan guna mencegah kecurangan. Namun, petugas KPPS ternyata tidak menggapnya penting.
Baca Juga:
”Anfrel mengamati adanya kesengajaan untuk mengambil keuntungan dari situasi ini,”sebut warga Pilipina ini.
Tanpa bermaksud untuk mencampuri persoalan Pilkada Aceh, dirinya pun memberikan masukan kepada KIP, Panwas dan Polisi bisa melakukan lakukan investigasi, penelusuran kasus, penindakan dan hasilnya bisa dipublikasikan. Kalau ada tokoh partai politik terlibat kecurangan, harus dihukum.
”Di Pilipina, mantan presiden Gloria Macapagal Arroyo ditangkap atas dakwaan melakukan kecurangan dalam Pemilu. Kita harap di sini juga bisa begitu,”cetusnya.
BANDA ACEH – Hasil pantauan Pilkada Aceh yang dilakukan Asian Network For Free Election (Anfrel) selama proses pesta demokrasi di Provinsi
BERITA TERKAIT
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang