Temukan PPK di Daerah Manipulasi Hasil TKD Pelamar Umum
jpnn.com - JAKARTA - Imbauan dan berbagai peringatan dari pemerintah pusat agar para pembina kepegawaian (PPK) tidak memanipulasi data hasil tes kompetensi dasar (TKD) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil dari jalur pelamar umum ternyata tak sepenuhnya mempan. Bahkan, pada PPK di daerah yang nekad mengubah hasil TKD pelamar umum.
Fakta ini terungkap ketika pemerintah melakukan evaluasi sementara penetapan CPNS dari PPK. "Untuk pelamar umum, dari hasil evaluasi sementara, ditemukan masih terdapat PPK yang menetapkan kelulusan tidak sesuai rangking hasil pengolahan Panselnas," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar di Jakarta, Minggu (2/2).
Menurutnya, mengubah hasil TKD itu jelas akan berakibat fatal pada pelamarnya maupun pada PPK yang mengubahnya. Dari sisi pelamar yang sebenarnya lulus akan dirugikan karena haknya dirampas.
Sedangkan PPK yang mengubah hasil TKD bisa dipidana karena memanipulasi hasil pengolahan Panselnas. "PPK harus secepatnya melakukan koreksi terhadap penetapan kelulusan yang tidak sesuai rangking hasil pengolahan Panselnas," ujar Azwar tanpa merinci PPK yang memanipulasi hasil TKD pelamar umum itu.
Sampai saat ini, tambah Azwar, Badan Kepegawaian Negara (BKN) masih terus melakukan pemberkasan. Diharapkan, penetapan kelulusan oleh PPK tetap berpatokan pada data Panselnas agar sanksi pidana bisa dihindari.(esy/jpnn)
JAKARTA - Imbauan dan berbagai peringatan dari pemerintah pusat agar para pembina kepegawaian (PPK) tidak memanipulasi data hasil tes kompetensi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Pemeriksaan Sandra Dewi cs Dinilai Tepat, Agar Efektif
- PT SWA Menyurati Polri Atas Dugaan Kekeliruan Informasi Hukum
- Kenali Gejala Skoliosis dan Cara Mengatasinya, Silakan Disimak
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Honorer Non-Database BKN Jangan Berharap Lagi, Enggak Direken