Tengah Malam Terdengar Teriakan di Rumah Anak Pak Tamin, Rabu Pagi Langsung Gempar

Tengah Malam Terdengar Teriakan di Rumah Anak Pak Tamin, Rabu Pagi Langsung Gempar
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar (kiri) berbicara dengan A (berbaju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya, saat rilis yang digelar di Polres Malang, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Malang/VFT

Kebiasaan itu untuk memastikan kondisi sang anak dalam keadaan baik, karena selama ini dinyatakan mengalami depresi.

AKBP Hendri menjelaskan, saat itu, Tamin tiba di kediaman anaknya kurang lebih pukul 23.00 WIB, pada Senin (22/3).

Kediaman sang anak hanya berjarak 500 meter dari rumah korban. Kurang lebih dua jam kemudian, atau pada pukul 01.00 WIB, Selasa (23/3) dini hari, dilaporkan adanya adu mulut dari keduanya.

Hendri menjelaskan, adu mulut tersebut bermula pada saat tersangka meminta uang sebesar Rp3 juta kepada Tamin.

Namun, sang ayah hanya mampu memberi uang sebesar Rp1 juta kepada anaknya itu. "Pelaku marah, dan menganiaya korban," ungkap Hendri.

Kurang lebih pada pukul 01.30 WIB, para tetangga yang ada di lokasi tersebut mendengar adanya teriakan minta tolong dari rumah pelaku.

Namun, teriakan tersebut dianggap wajar, karena keduanya sering bertengkar pada hari-hari sebelumnya.

"Tersangka kerap kali berteriak-teriak, teriak minta tolong sendiri saat malam. Kebetulan si pelaku ini sedikit mengalami gangguan kejiwaan, pernah lima kali masuk rumah sakit di Lawang," ucap Hendri.

Saat mendengar suara teriakan dari rumah anak Pak Tamin, para tetangga tidak bereaksi karena sudah sering terdengar teriakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News