Tentang Proyek Renovasi Masjidil Haram, Ini Biaya yang Dibutuhkan

Tentang Proyek Renovasi Masjidil Haram, Ini Biaya yang Dibutuhkan
Foto: Ist

jpnn.com - PROYEK perluasan Masjidil Haram sendiri dimulai oleh mendiang Raja Abdullah pada Agustus 2011. Proyek yang diduga bakal menelan sekitar SAR 100 miliar (Rp 380 triliun) itu bakal menambahkan lahan seluas 400 ribu meter persegi dengan kapasitas sekitar 1,2 juta jamaah.

Jika ditambahkan dengan luas semula Masjidil Haram 356 ribu meter persegi bisa menamping sekitar 800 ribu jamaah haji sekaligus.

Proyek tersebut dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, adalah perluasan dari Gerbang Al-Safa ke Al-Fatah. Kemudian, tahap kedua adalah perluasan dari Gerbang Gerbang Al-Fatah ke Gerbang Al-Umrah. Tahap ketiga adalah perluasan dari Gerbang Raja Fahd ke Al-Safa.

Juli lalu, proyek tersebut akhirnya masuk ke tahap terakhir. Namun, karena bersebrangan dengan musim haji, proyek terpaksa dihentikan terlebih dahulu. Pemimpin konsorsium proyek Bin Ladin Group memilih tak membongkar alat-alat berat yang ada.

Menurut lansiran Telegraph, terdapat sekitar 15 crane yang terletak di sekitar masjidil haram saat insiden tersebut terjadi.

Proyek perluasan Masjidil Haram sendiri dilengkapi dengan berbagai proyek pendukung lainnya. Total pembesaran wilayah haji di Mekah sendiri diperkirakan mencapai 1,47 juta meter persegi. Mulai dari jembatan layang, lorong darurat, sampai saluran pembuangan air dibangun dengan panjang ribuan meter. Belum lagi, 4.524 pengeras suara dan 6.635 kamera.

Diantara semua pembangunan itu, proyek Hotel Abraj Kudai memperoleh perhatian paling tinggi. Bangunan yang dirancang dengan ketinggian 600 meter atau 45 lantai dan kapasitas 10 ribu kamar itu menghabiskan SAR 13 miliar (49 triliun).

Bangunan tersebut nantinya akn terdiri dari 12 menara yang menyimpang berbagai fasilitas. Mulai 70 restoran, lahan parkir bus, hingga, pusat perbelanjaan. (bil)


PROYEK perluasan Masjidil Haram sendiri dimulai oleh mendiang Raja Abdullah pada Agustus 2011. Proyek yang diduga bakal menelan sekitar SAR 100 miliar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News