Tentara Menulis

Oleh: Dahlan Iskan

Tentara Menulis
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Terutama bagi para jenderal yang sangat kaya pengalaman: bagaimana mengatasi tekanan mental bertugas di posisi kritis dan sulit.

Baca Juga:

Juga kaya ilmu kepemimpinan. Memimpin wartawan sulit, apalagi memimpin tentara.

"Tetapi bagaimana cara memulai menulis? Kata apa yang pertama ditulis?"

Menulis memang berbeda dengan menembak. Menembak ada tutorialnya. Pelatih akan mengajari urutan gerakannya.

Kecuali sudah sampai tahap mahir. Yakni kalau pelajaran menembak itu sudah sampai tahap "makrifat": memadukan feeling, intuisi dan gerakan jari yang ada di pelatuk senjata: dor! Pasti kena.

Menulis tidak ada tutorialnya. Lalu bagaimana? Tidak sulit. Saya pun bertanya kepada peserta rakor. Tidak ada yang tidak bisa naik sepeda kan?

"Tetapi apakah ada yang pernah ikut seminar cara-cara naik sepeda?"

"Tidak ada," jawab mereka.

Saya latihan menembak dan tentara latihan menulis. Saya diberi Pangdam Brawijaya Mayjen Farid Makruf 10 peluru...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News