Tentara Mesir Serbu Kamp Pro-Mursi
Kamis, 15 Agustus 2013 – 06:00 WIB
Dua tempat tersebut diduduki lebih dari sebulan sejak Mursi ditumbangkan dalam kudeta militer pada 3 Juli lalu. Sejak itu tercatat sedikitnya 250 orang meninggal lantaran pertikaian antara para pendukung dan penentang Mursi.
Saat pasukan gabungan pemerintah menyerbu, tidak ada perlawanan berarti dari pengunjuk rasa. Banyak perempuan dan anak menangis dan berlindung di dalam tenda-tenda di sisi Masjid Rabiah Al Adawiyah. Para pemuda pendukung Mursi yang semula terlihat menghalangi kewalahan melawan tentara yang didukung panser polisi. Sementara itu, aksi pembersihan pengunjuk rasa pro-Mursi dilakukan dengan bantuan buldoser serta alat berat lainnya. Buldoser menggusur semua yang ada di jalanan, mulai tenda, kantong-kantong pasir penghalang, hingga tembok buatan. Ambulans dan kendaraan beroda dua terus mengangkut korban ke Masjid Rabiah.
Wartawan Al Jazeera D. Parvaz mengaku tidak bisa memasuki lokasi bentrokan karena dihalangi. Reporter Al Jazeera lainnya, Rawya Rageh, mengatakan bahwa jumlah yang meninggal sangat banyak. "Ini adalah pertempuran untuk masa depan negara dan yang akan menentukan laju revolusi Mesir yang telah berjalan dua tahun," ujarnya.
Ikhwanul Muslimin menyeru seluruh rakyat Mesir untuk ikut turun ke jalan guna menghentikan pembantaian. "Ini bukanlah upaya pembubaran, tapi upaya berdarah untuk menghancurkan suara oposisi terhadap kudeta militer," kata Gehad Al Haddad, juru bicara Ikhwanul Muslimin, dalam akun Twitter-nya.
KAIRO - Kondisi keamanan Mesir kembali memburuk setelah pasukan polisi dan militer menyerbu titik-titik konsentrasi massa pendukung mantan Presiden
BERITA TERKAIT
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel