Terapkan Inovasi Teknologi, Pertamina Berhasil Tingkatkan Produksi Minyak
Faisal optimistis, jika produksi terus meningkat dan ketahanan energi terus diperkuat, maka pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Terpisah, Co-Founder dan Dewan Pakar Institute of Sosial Economic and Digital (ISED) Ryan Kiryanto juga mengapresiasi kinerja Pertamina.
Ryan berpendapat, kemampuan Pertamina meningkatkan produksi minyak akan menopang perekonomian Indonesia, terutama dalam membantu menstabilkan Rupiah.
Peran ini dinilai penting, terlebih saat ini ketika nilai tukar mata uang dalam negeri mengalami pelemahan.
“Pertamina bisa meningkatkan produksi minyak domestik, artinya besaran impor minyak juga berkurang. Artinya juga, terjadi penghematan devisa sehingga bisa membantu Bank Indonesia dan pemerintah agar kurs Rupiah tidak terlalu melemah terhadap dollar AS,” kata dia.
Terlebih, cadangan devisa saat ini menurun dibanding tahun sebelumnya. Jumlanya sekitar 133 miliar dollar AS.
“Itu kan luar biasa. Jadi secara tidak langsung, kinerja Pertamina dalam konteks peningkatan volume produksi migas membantu BI dalam menstabilisasi rupiah. Ini keren menurut saya,” seru Ryan.
Mengenai kinerja menggembirakan Pertamina melalui PHE, sebelumnya juga disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji.
Keberhasilan Pertamina melalui Sub Holding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) meningkatkan produksi minyak.
- Teken MoU, Pertamina dan JCCP Siap Berkolaborasi Hadapi Tantangan Transisi Energi
- Ratusan Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Ditutup Polisi dan Tentara
- Pertamina Pastikan Ketersediaan Pasokan BBM di Wilayah Terdampak Banjir Bandang Sumbar
- Kembangkan Ekonomi Wilayah Transmigrasi, Pertamina Dapat Apresiasi dari Kemendes PDTT
- Pertamina Patra Niaga Menjamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024
- Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bukan untuk Menggantikan Pertalite