Terdeteksi, Ada PNS Punya Duit Rp 195 Miliar
Kerugian negara begitu besar akibat penyelundupan tersebut. ”Siapapun akan ditindak, tidak terkecuali,” ungkapnya.
Sementara Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikaran (PSDKP) Eko Djalmo Asmadi menuturkan, PNS itu berdinas di salah satu pemerintah daerah (Pemda).
Tentunya, oknum semacam itu tidak akan dibiarkan. ”Pemda ya, nanti kalau sudah akan disampaikan,” terangnya.
Sementara Wakabareskrim Polri Irjen Antam Novambar mengatakan bahwa karena ini masih tahap awal, tidak banyak yang bisa diungkapkan. Yang pasti, PNS ini akan segera ditangkap. ”Secepatnya kami tangkap,” tegasnya.
Menurutnya, sindikat penyelundupan baby lobster itu penjahat yang sangat egois.
Sebenarnya, baby lobster itu masih bisa ditunggu untuk dipanen, tapi justru baby lobsternya diambil.
”Kalau baby lobsternya yang diambil, keuntungan hanya pribadi. Tapi, kalau lobsternya, nelayan juga kebagian kesejahteraannya,” terangnya.
Harga Baby Lobster itu saat dibeli dari nelayan sekitar dua dollar amerika. Namun, di luar negeri harganya berlipat, kalau dirupiahkan antara Rp 60 ribu hingga Rp 135 ribu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Bareskrim Polri mendeteksi adanya rekening gendut seorang PNS senilai Rp 195 miliar. Uang sebesar itu
- Polda Sumsel Gagalkan Upaya Penyelundupan Baby Lobster Bernilai Miliaran Rupiah
- Dihukum 5 Tahun karena Terima Suap, Edhy Prabowo Sudah Bebas Sejak Agustus 2023
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Malaysia, Nominalnya Enggak Main-Main
- Ditpolair Baharkam Polri Gagalkan Penyeludupan 350 Ribu Benih Lobster
- Ekspor Ilegal Benih Lobster Senilai Rp 5,3 Miliar Digagalkan, Ini Tindak Lanjut Bea Cukai
- PBLN Sebut Kerugian Negara Terkait Kasus Benur Mencapai Rp 1,6 Triliun