Tergiur Dana Hibah, Puluhan PTS Tertipu

Tergiur Dana Hibah, Puluhan PTS Tertipu
Tergiur Dana Hibah, Puluhan PTS Tertipu
Sumber di internal Ditjen Dikti Kemendikbud menyebutkan, jajarannya sebenarnya sudah menelusuri keberadaan penipu melalui nomor tadi. Tetapi setelah ditemukan di salah satu sudut Jakarta, ternyata nomor itu adalah nomor wartel (warung telepon).

Setelah dicek ke pemilik wartel, mereka sama sekali tidak pernah membuat surat tersebut. Mereka juga tidak kenal dengan orang yang membuat surat tersebut. Jadi kemungkinan besar, penjahat ini sengaja menggunakan nomor wartel untuk mengelabui petugas Kemendikbud dan korban.

Dalam modusnya, masih kata sumber tadi, jika ada rektor atau pimpinan PTS yang terjebak, maka akan digiring untuk bertemu di tempat tertentu. "Sebelumnya tentu sudah menelpon penipu melalui nomor wartel tadi," katanya. Dalam pertemuan ini, penipu langsung melancarkan serangannya. Di hadapan korban, mereka seakan-akan menjadi tim reviewer proposal-proposal permohonan PHP PTS.

Penipu ini meminta sejumlah komisi kepada sang rektor atau pimpinan PTS yang menjadi korban. Sebagai imbalannya, mereka akan meloloskan proposal yang sedang mereka review. Sebaliknya jika tidak mau memberikan komisi, proposal tidak akan dinilai dan dinyatakan batal.

JAKARTA - Kucuran dana hibah senilai Rp 190 miliar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk kampus swasta (PTS) ternyata dimanfaatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News