Terkenang Makan 4 Menit hingga Makan Bareng Daging Ular
Jumat, 20 Mei 2011 – 08:08 WIB

Pemain Timnas di Pusdik Kopassus di Batujajar, kemarin. Foto: Ragil Ugeng/Jawa Pos
"Saya kesusahan kalau harus lapor ke komandan. Suara saya kan serak dan tidak keras banget, tapi disuruh laporan dengan suara yang keras. Ngerasa-nya tersiksa juga," ujar Okto Maniani, winger timnas sepak bola.
Aturan tidur juga membuat para atlet itu kaget. Sebab, selama di markas Kopassus, mereka mesti bangun pukul empat pagi. Padahal mereka baru tidur pukul 12 malam. Kondisi itu bisa berubah saat mereka harus menjalani jurit malam di Situ Lembang.
Di sana, mereka mesti berjalan per dua orang di tengah hutan nan gelap gulita. Juga, harus menahan dingin yang menusuk tulang ketika diwajibkan berendam di Situ Lembang di tengah malam.
Meski terkesan ekstrem, toh banyak juga yang kuat. Bukan hanya yang muda, sosok-sosok yang sudah tua pun kuat dengan aturan dan disiplin ala tentara itu. "Saya seperti mimpi bisa bertahan hingga dua minggu di Kopassus. Selama tiga hari pertama rasanya pengin pulang terus. Ternyata saya tidak sakit meski tidurnya kurang dan mesti berendam di air yang sangat dingin di tengah malam," ujar Satia Bagdja, pelatih fisik timnas sepak bola.
Program character building atau penggemblengan ala militer bagi para atlet dan ofisial yang akan berlaga dalam SEA Games berakhir kemarin (19/5).
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu