Terkesan Hanya Bagi-bagi Duit

Terkesan Hanya Bagi-bagi Duit
Terkesan Hanya Bagi-bagi Duit
Mantan Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KPK itu justru mencurigai dana aspirasi yang dilontarkan Golkar itu mirip dengan Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) yang terjadi di Jatim. "Akhirnya, motifnya lebih banyak ke arah bagi-bagi duit. Sekarang KPK sedang melakukan kajian dana aspirasi tersebut, mudah-mudahan minggu ini sudah ada hasilnya," ucapnya.

Terpisah, pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, jika dana aspirasi seperti usulan Golkar itu direalisasikan maka hal itu sama saja dengan pembodohan. "Ini jelas berusaha melegalkan praktik politik uang dengan menyalahartikan fungsi anggaran dengan hak anggaran," tudingnya.

Menurut  Direktur Eksekutif Charta Politica itu, dalam konteks ketatanegaraan sebenarnya kewenangan parpol di parlemen sebatas menyetujui atau menolak usulan pemerintah. Selain itu, jika dana aspirtasi direalisaikan maka yang diuntungkan hanya parpol besar saja.

"Karena wakilnya di parlemen banyak, maka dapatnya juga besar. Ini tentunya akan memperkecil peluang partai kecil untuk bisa berpeluang menang dalam pertarungan pemilu mendatang. Ini jelas mematikan partai kecil utamanya yang tidak masuk PT dan tidak punya wakilnya di DPR,” ulasnya.(ara/jpnn)

JAKARTA - Banyak pihak berkomentar miring tentang ide dana aspirasi Rp 15 miliar bagi setiap anggota DPR RI seperti diusulkan Golkar. Komisi Pemberantasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News