‘Terkun’ Terawan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

‘Terkun’ Terawan
Terawan Agus Putranto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Terawan Agus Putranto. Begitu seharusnya nama itu ditulis, tanpa embel-embel gelar dokter maupun dokter spesialis yang disandangnya selama ini.

Muktamar ke-31 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memerintahkan pemecatan terhadap Terawan Agus Putranto dari keanggotaan organisasi profesi pimpinan dr. Adib Khumaidi itu.

Ibarat vonis pengadilan, keputusan ini seperti hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
Dengan pemecatan itu, Terawan tidak akan bisa lagi berkarier sebagai dokter. Semua izin praktiknya tidak akan lagi bisa diperpanjang.

Ini adalah ending perseteruan panjang Terawan dengan IDI. Dalam sejarah medis Indonesia, sudah banyak bermunculan dokter-dokter kontroversial, tetapi belum pernah ada yang sekontroversial Terawan.

Dulu, pada dekade 1980-an semasa Orde Baru, ada dr. Gunawan Simon yang dijuluki sebagai ‘’terkun’’ alias dokter dukun.

Dia bukan dokter spesialis, tetapi punya kemampuan istimewa menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan ramuan obat-obatannya yang khas.

Tempat praktiknya di Bandung penuh oleh antrean pasien. IDI meragukan ramuan obat-obatan yang dibikin oleh Gunawan.

Ada kecurigaan Gunawan tidak sekadar praktik sebagai dokter medis tetapi juga menerapkan ilmu supranatural. Dia pun mendapat julukan sebagai terkun alias dokter dukun.

Muktamar Ke-31 IDI memerintahkan pemecatan terhadap Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI. Apa yang dialami dr. Gunawan Simon sekarang dialami Terawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News