Terlalu Berat, Suap Rp 1,5 M Digotong Berdua

Kardus Durian Diselesaikan Para Supir

Terlalu Berat, Suap Rp 1,5 M Digotong Berdua
Tersangka kasus suap dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT), Dharnawati (bercadar) saat mengikuti proses rekonstruksi di kantor Kemenakertrans , Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (24/9).
JAKARTA - Kronologi alur penyerahan suap Percepatan pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Rp 1,5 miliar melalui kardus durian di kantor Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT), Kalibata, Jakarta Selatan mulai di rekonstruksi KPK, Sabtu (24/9). Ternyata, uang Rp 1,5 miliar dilakukan dua anak buah para tersangka.

Rekonstruksi kali pertama itu dilakukan tepat sebulan sejak KPK menangkap basah transaksi 25 Agustus lalu. Untuk mengetahui alur yang tepat, KPK menghadirkan tiga tersangka sekaligus. Mereka adalah Sesditjen P2KT I Nyoman Suisnaya, Kabag Program Evaluasi dan Pelaporan Dadong Irbarelawan dan kuasa direksi PT Alam Jaya Papua Dharnawati.

Tidak hanya itu, instansi pimpinan Busyro Muqaddas itu juga menyertakan supir Dharnawati bernama Ellias serta dua staf Kemenakertrans yakni Saiful dan Dandan. Tim KPK dan tiga tersangka sampai di P2KT Kalibata sekitar pukul 08.00 dan sejam kemudian rekonstruksi baru di mulai.

Dharnawati yang datang mengenakan baju bercadar hitam langsung memperagakan beberapa adegan. Diawali dengan masuknya dia ke kantor P2KT dengan menumpang Toyota Avanza hitam B 1894 SKG. Saat datang dikantor pimpinan Muhaimin Iskandar itu, dia datang bersama supirnya bernama Ilyas.

JAKARTA - Kronologi alur penyerahan suap Percepatan pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Rp 1,5 miliar melalui kardus durian di kantor Direktorat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News