Terlalu Dini Memprediksi JK Dukung Anies Jadi Capres

Terlalu Dini Memprediksi JK Dukung Anies Jadi Capres
Anies Baswedan di acara ulang tahun Jusuf Kalla. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political studies (IPS) Faris Thalib menilai, jauh lebih baik jika Wakil Presiden Jusuf Kalla memilih tidak lagi maju sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden di Pemilu 2019.

Menurut Faris, Jusuf Kalla sebaiknya menjadi negarawan sejati, mengingat usia yang bakal memasuki usia 76 tahun di 2019 mendatang.

"Sebagaimana halnya Pak Habibie (Presiden RI ke-3), berhenti berpolitik praktis, tapi mengambil jalan politik adiluhung, yaitu menjadi guru bangsa, merawat akal sehat penguasa," ujar Faris kepada JPNN, Selasa (6/3).

Faris mengakui, Jusuf Kalla sampai saat ini masih memiliki pengaruh yang begitu kuat di dunia politik. Apalagi posisinya sebagai wakil presiden dan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Namun melihat usia, Faris sulit memprediksi apakah nantinya pengaruh yang dimiliki tersebut bakal digunakan oleh JK untuk kepentingan politik praktis di Pemilu 2019 atau tidak.

Misalnya, untuk memengaruhi sikap Golkar untuk tidak lagi mendukung Joko Widodo di Pemilu 2019, atau sebaliknya memperkuat komitmen Golkar.

Bisa juga, menawarkan alternatif lain pada Ketua Umum Prabowo Subianto untuk tidak maju sebagai capres di 2019, dan justru mendorong munculnya tokoh alternatif.

"Mungkin saja pengaruh itu tetap akan digunakan, walaupun caranya tidak seagresif yang lain. Tapi saya kira, terlalu dini memprediksi pilihan JK mendukung Anies (Anies Baswedan sebagai capres). JK sangat cerdas memainkan irama politik, jadi baru bisa diprediksi nanti pascapilkada 2018," pungkas Faris. (gir/jpnn)


Harus diakui, Jusuf Kalla sampai saat ini masih memiliki pengaruh yang begitu kuat di dunia politik.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News