Terlalu Panas, Beberapa Kota di Australia Terancam Jadi Tak Layak Huni
Bagaimana kondisi vegetasi di kota-kota besar Australia dalam satu dekade terakhir?
Laporan tersebut menjelaskan di kota-kota yang dibangun, kurangnya vegetasi menciptakan "titik-titik panas" atau kantong suhu yang lebih panas, disebabkan oleh udara yang terperangkap di antara bangunan dan infrastruktur lainnya.
Material seperti aspal dan baja juga menyerap dan menahan panas lebih banyak daripada material alamiah.
Kota-kota ini juga bisa terasa lebih panas karena lanskap tanpa pepohonan tidak menyediakan banyak pilihan untuk berteduh.
Laporan ini menemukan Brisbane adalah salah satu kota terhijau dengan 54 persen tutupan pohon pada tahun 2020.
Sebaliknya, Melbourne merupakan kota paling tidak hijau, karena hanya memiliki 23 persen tutupan pohon. Sedangkan Sydney memiliki 34 persen.
Ketiga kota terbesar ini kehilangan tutupan hijau antara 2013 dan 2020.
Disebutkan penurunan tutupan pohon yang tampak kecil secara persentase, dalam kenyataannya cukup besar. Di Sydney misalnya, penurunan 0,8 persen itu sama dengan sekitar 570 lapangan bola.
Di kota lainnya, tutupan hijau di Canberra mencapai 34 persen, Darwin dan Perth masing-masing 33 persen, serta Adelaide 27 persen.
Dalam satu dekade terakhir, vegetasi atau tutupan pohon kota-kota besar di Australia terus mengalami penurunan
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka