Ternyata, Pelaku Penembakan Brutal di AS Mengincar Dokter Bedah, Ini Alasannya

Ternyata, Pelaku Penembakan Brutal di AS Mengincar Dokter Bedah, Ini Alasannya
Para petugas berjaga-jaga di lokasi penembakan massal di RS St. Francis di Tulsa, Oklahoma, 1 Juni 2022. Foto: ANTARA/REUTERS/Michael Noble Jr/as

jpnn.com, TULSA - Pada Kamis (2/6), pihak kepolisian setempat di Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat (AS) menyatakan, pelaku penembakan massal di rumah sakit di kawasan itu mengincar seorang dokter bedah.

Kepala Kepolisian Tulsa Wendell Franklin menyatakan ternyata pelaku menyalahkan dokter bedah atas nyeri punggung yang dideritanya setelah menjalani operasi.

"Awalnya, pelaku keluar dari rumah sakit pada 24 Mei setelah operasi punggung," kata Franklin.

Setelah itu, kata dia, pelaku menelepon beberapa kali untuk menyampaikan keluhan nyeri.

Peristiwa berdarah pada Rabu (1/6) itu menewaskan lima orang, termasuk pelaku dan sang dokter bedah.

Franklin saat jumpa pers menjelaskan, tersangka masuk gedung Rumah Sakit St. Francis Health System di Tulsa dengan membawa senjata semiotomatis dan menembak orang yang ditemui.

Dua dokter, seorang resepsionis, dan seorang pasien tewas dalam penembakan itu.

Dua dokter yang tewas tersebut adalah Preston Phillips, 59, ahli bedah ortopedi yang merawat pelaku, dan Dr Stephanie Husen, 48, ahli pengobatan olahraga.

Pelaku penembakan massal di rumah sakit di kawasan Tulsa ternyata mengincar seorang dokter bedah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News