Teror Bom, Pesan untuk Presiden
Tolak Pemilu dan Tuntut RI 1 Mundur
Minggu, 20 Maret 2011 – 08:45 WIB
TEROR BOM: Petugas tengah mengumpulkan bukti-bukti serpihan dari sebuah paket yang diduga bom yang telah diledakkan tim Gegana Polda Jabar di dekat Pos Gatur Polisi Simpang Lima, Jalan Asia Afrika, kemarin (19/3).Foto: RACHMAN/RADAR BANDUNG
Meski seperti bom, namun dia memastikan bungkusan tersebut tidak memiliki muatan bahan peledak. Pasalnya saat diledakkan tidak terdapat serpihan bahan kimia apapun. Jika bungkusan itu merupakan bom, kata dia, maka seharusnya akan meninggalkan jejak berupa bahan kimia.
“Paket tersebut tidak ditemukan adanya bahan kimia peledak, karena saat dipancing dengan diledakkan tidak menimbulkan ledakan susulan. Jika dipancing biasanya akan meng-counter balik. Kami juga tidak menemukan jejak bahan kimia,” terang Umar kepada wartawan, sesaat setelah peledakan paket tersebut.
Selain terdapat sejumlah rangkaian, Umar menambahkan, dalam paket tersebut terdapat secarik kertas yang berisikan ajakan untuk menolak pemilu dan menuntut presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mundur. “Selain ada rangkaian baterai, didalamnya juga terdapat kertas yang tulisannya ‘Tolak Pemilu dan RI 1 mundur,” pungkasnya. (mge)
BANDUNG – Ancaman teror bom kembali mengguncang Bandung. Setelah sebelumnya sebuah hotel diancam teror bom lewat telepon, Sabtu (19/3) sebuah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 363 Calon Haji dari OKU Timur Terbang ke Tanah Suci
- Ratusan Rutilahu di Bandung Bakal Direnovasi, Pemprov Jabar Tanggung Biaya Kontrakan
- Wali Kota Pekanbaru Temui Menteri PU di Padang, Ini yang Dibahas
- Hati-Hati! Aksi Sandera Aparat di Jateng Bisa Kena Pidana
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini
- May Day Tanpa Demo, Pekerja Sambu Group Tanam 1.001 Mangrove di Inhil