Teror Gas Elpiji Sudah Meresahkan Warga

Teror Gas Elpiji Sudah Meresahkan Warga
KONVERSI Mitan ke Gas memunculkan teror baru bagi warga masyarakat, yang justru kalangan masyarakat. Akibat kurang sosialisasi atau skandal perangkat gas palsu?
Seperti yang diungkap Rundah, warga Desa Kebanaran, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara  yang sampai saat ini belum berani menggunakan kompor gas hasil konversi yang diterimanya. Untuk kegiatan memasak dia masih menggunakan kayu bakar. ”Belum ada perangkat desa atau kelurahan yang kemari untuk memberitahukan cara pemakaiannya. Karena saya bingung dan takut, akibatnya masih tergeletak begitu saja,” ujarnya.

Menurut Rundah, jika ia belum yakin dapat memakainya, lebih baik tidak usah mengambil resiko. ”Banyak berita di tv yang saya lihat akibat ketidaktahuan penggunaan kompor gas pemakainya meninggal karena terjadi ledakan yang membakar seluruh rumahnya, jadi kami sekeluarga masih takut,” tambahnya.

Senada denga Rundah, Dul warga Kelurahan Parakancanggah, Kecamatan Banjarnegara yang termasuk tinggal di wilayah kota juga belum tahu cara menggunakan kompor gas. ”Jangankan dipakai, dipasang saja belum. Saya mendengar akan ada pihak kelurahan yang mau datang ke rumah-rumah memberitahu cara pemakaiannya, tapi sampai saat ini belum ada warga yang didatangi,” katanya.

Marwoto Lurah Parakancanggah mengaku pihaknya belum memberikan sosialisasi penggunaan dan pemasangan gas elpiji ke kompor gas. Hanya melalui selebaran atau gambar yang sudah dibagikan. ”Memang masih banyak warga  yang tidak tahu memakai kompor gas, karena itu mereka masih memasak memakai tungku,” jelasnya.

AWALNYA proyek konversi minyak tanah ke gas memang sudah menimbulkan gejolak di masyarakat. Namun, pemerintah saat itu, seperti mengabaikan gejolak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News