Terpaksa Membelah Diri karena Kurang Guru di Sekolah

Terpaksa Membelah Diri karena Kurang Guru di Sekolah
Sekolah kekurangan guru sehingga guru harus bolak balik ke kelas lain. Foto: JPG

jpnn.com, JEMBER - SDN Curahtakir 03, Dusun Bajing, Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo di Jatim masih kekurangan guru. Karena itu, satu guru harus mengajar dua kelas.

Seperti dialami M. Agus Wahyudi. Dia mengajar secara bergantian antara kelas IV dan V. Dia mengaku, dirinya harus pintar-pintar mengatur jadwal untuk mengajar.

BACA JUGA : Kurang Guru dan Bidan tapi Penerimaan CPNS Dihentikan

 

Dengan harapan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di kedua kelas itu berjalan optimal dan kondusif.

"Awalnya, saya masuk di kelas V untuk memberi materi dan penjelasan kepada siswa selama beberapa menit. Setelah itu, saya pindah ke ruang kelas lainnya (kelas IV)", ujar Agus.

Dia menyatakan, kondisi tersebut sudah dilakukannya cukup lama. Sekolah, lanjut dia, memang kekurangan guru.

BACA JUGA : Kemdikbud Bilang Kurang Guru, KemenPAN-RB Moratorium CPNS

Kekurangan guru mengakibat seorang guru harus pintar-pintar mengatur jadwal untuk mengajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News